Begini Cara Mengetahui Chain Crypto yang Akan Ramai Digunakan
Halo, temen-temen kripto!
Pernah nggak sih kamu mikir, "Gimana sih caranya tahu chain mana yang bakal booming sebelum semua orang rame-rame masuk?" Nah, jawabannya nggak cuma satu, tapi ada beberapa cara yang bisa bantu kamu jadi early bird—alias jadi salah satu orang pertama yang nyemplung duluan dan cuan lebih awal.
So, di artikel ini kita bakal ngobrol santai tapi berbobot soal gimana caranya nyari tahu chain crypto mana yang berpotensi ramai digunakan. Biar kamu nggak ketinggalan tren dan bisa dapet keuntungan dari awal. Yuk, kita kulik satu-satu!

# Lihat Total Value Locked (TVL) di Chain Tersebut
Oke, kita mulai dari yang paling sering jadi bahan obrolan: TVL alias Total Value Locked.
TVL itu bisa dibilang kaya indikator seberapa banyak uang yang "ngendon" di dalam suatu chain atau protokol. Kalau kamu lihat TVL naik terus, itu pertanda bagus. Artinya makin banyak orang percaya dan pakai chain tersebut buat taruh aset mereka. Misalnya buat staking, yield farming, atau sekadar parkir aset doang.
Biasanya chain yang TVL-nya gede tuh punya ekosistem yang aktif. Banyak protokol DeFi, NFT, atau game yang jalan di atasnya. Dan jangan lupa, TVL juga sering naik karena insentif dari proyek-proyek baru yang launching di sana.
Entah itu airdrop, farming, staking reward, atau bahkan program referral. Semua itu bikin orang makin tertarik nyemplung dan akhirnya bikin TVL makin tinggi. Tapi, kamu juga harus jeli. Jangan cuma lihat angka mentahnya aja. Coba bandingin pertumbuhan TVL-nya dalam beberapa minggu atau bulan.
Apakah naiknya konsisten atau cuma naik sebentar terus jeblok lagi. Naiknya pelan tapi stabil itu justru lebih bagus dibanding yang naik tajam tapi langsung turun drastis. Hati-hati juga sama TVL yang cuma numpang hype karena insentif sementara.
# Periksa Volume Transaksi dan Aktivitas Wallet
Selain TVL, kamu juga wajib cek volume transaksi dan jumlah wallet aktif harian (Daily Active User/DAU). Ini dua indikator yang nunjukin apakah chain itu hidup atau mati segan hidup tak mau.
Chain yang rame pasti bakal keliatan dari volume transaksinya. Banyak wallet aktif, banyak orang yang kirim dan terima koin, berarti ada kehidupan nyata di sana. Bukan cuma angka doang yang gede. Ini penting karena ada beberapa chain yang TVL-nya tinggi tapi isinya wallet pasif semua. Alias cuma nongkrong doang, nggak ada aktivitas nyata.
Cara gampangnya? Cek di situs-situs kayak DefiLlama, Artemis, atau Token Terminal. Mereka punya data lengkap soal transaksi dan DAU dari berbagai chain. Lihat juga grafiknya: apakah trend-nya naik stabil atau malah zigzag nggak karuan.
Tapi hati-hati juga ya. Kadang ada yang volume transaksinya tinggi karena wash trading. Itu semacam transaksi palsu buat ngibulin orang biar kelihatan ramai. Makanya kamu harus pastikan, apakah wallet aktif itu beneran user organik atau cuma bot yang muter-muter transaksi palsu.
# Perhatikan Narasi dan Hype di Sosial Media
Nah, ini bagian yang paling seru dan agak subjektif: narasi dan hype.
Kamu pernah kan lihat chain yang tiba-tiba rame banget di Twitter, TikTok, atau Discord? Biasanya chain yang punya narasi kuat dan komunitas vokal bakal lebih cepat rame. Contohnya kaya Solana yang dulu hype banget karena narasi "Ethereum killer". Atau Arbitrum yang viral karena narasi Layer 2 yang murah dan cepat.
Cara ngawasin narasi ini? Gampang. Kamu bisa search nama chain di Twitter, TikTok, Reddit, atau masuk ke grup Telegram dan Discord. Lihat seberapa sering orang bahas chain itu. Apakah cuma dibahas sama influencer besar doang, atau komunitas grassroot-nya juga aktif.
Jangan lupa juga perhatiin tren di Google Trends. Kadang-kadang, chain yang baru muncul tapi udah sering dicari orang tuh pertanda kalau market mulai penasaran dan bisa jadi tren baru.
Intinya, hype itu penting. Kadang, sentimen pasar bisa bikin harga dan adopsi naik lebih cepat daripada indikator teknikal. Tapi ingat, jangan cuma ikut-ikutan FOMO ya. Kita harus bisa bedain hype yang sehat dan yang cuma buih sesaat.
# Cari Tahu Siapa Orang Kuat di Balik Proyeknya
Nah, ini sering dilupain tapi super krusial: siapa sih yang ada di balik chain tersebut?
Chain yang bagus biasanya punya developer solid, founder yang punya track record jelas, dan investor besar yang udah punya nama. Kalau kamu denger nama investor kayak a16z, Coinbase Ventures, Binance Labs, atau Sequoia Capital, itu udah jadi sinyal kuat.
Kenapa ini penting? Karena orang-orang ini udah terbukti pinter milih proyek. Mereka punya tim riset yang gila-gilaan dan biasanya hanya masuk ke proyek yang punya potensi besar. Jadi kalau mereka udah masuk, kemungkinan besar mereka bakal bantu dorong adopsi dan perkembangan chain tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa lihat siapa developernya. Apakah mereka pernah kerja di proyek lain yang sukses? Apakah mereka aktif komunikasi dengan komunitas? Kalau iya, berarti mereka serius bangun ekosistem, bukan cuma proyek iseng buat cuan cepat.
Penting juga untuk cek apakah project ini open source dan punya dokumentasi teknis yang jelas. Karena biasanya, developer serius akan nulis whitepaper dan docs dengan detail. Plus, proyek yang transparan lebih gampang dipercaya publik.
# Cek Ekosistemnya: DApps, Token, dan Komunitas
Last but not least, kita harus cek ekosistem yang dibangun di atas chain tersebut.
Chain yang bakal rame itu biasanya udah punya atau lagi nge-build DApps yang menarik. Entah itu DeFi, NFT, GameFi, SocialFi, atau use case lain yang sesuai dengan tren saat ini. Semakin banyak dan aktif DApps-nya, makin besar kemungkinan chain itu bakal tumbuh rame.
Coba tanya ke diri sendiri:
“Kalau aku jadi developer, mau nggak aku bikin aplikasi di chain ini?”
Kalau jawabannya iya, kemungkinan besar developer lain juga mikir yang sama.
Lihat juga komunitasnya. Apakah developer dan user sering ngadain AMA? Ada hackathon? Ada program bounty? Semua itu tanda-tanda chain yang aktif tumbuh dan siap meledak. Komunitas yang rame itu penting banget buat jaga momentum dan bikin chain itu tetap hidup.
Penutup
Nah, jadi gitu ya temen-temen. Buat tahu chain mana yang bakal rame, kita harus combine banyak faktor: mulai dari TVL, volume transaksi, narasi sosial media, siapa yang backing, sampai ekosistemnya.
Jangan cuma FOMO karena liat orang lain udah cuan. Kita harus bisa jadi early mover yang cerdas dan strategis. Makin awal kamu tahu dan masuk ke chain yang potensial, makin besar peluang kamu buat dapet keuntungan yang maksimal. Tapi tetap, DYOR ya gengs! (Do Your Own Research).
Karena di dunia kripto, yang cepet tapi mikir itu yang biasanya menang!
FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanya)
1. Apa itu TVL dan kenapa penting dalam analisis chain?
TVL atau Total Value Locked adalah jumlah total aset yang terkunci dalam suatu protokol atau chain. Semakin tinggi TVL, artinya makin banyak user percaya dan aktif di ekosistem tersebut.
2. Bagaimana cara membedakan hype asli dan hype palsu di sosial media?
Lihat interaksinya. Kalau banyak yang bahas dengan diskusi yang dalam dan ada komunitas aktif, itu biasanya hype asli. Kalau cuma trending sebentar lalu hilang, mungkin cuma FOMO sesaat.
3. Apakah semua chain baru punya potensi naik?
Nggak semua. Makanya penting banget untuk lihat siapa tim di baliknya, apakah punya investor besar, dan bagaimana ekosistem serta komunitasnya berkembang.
4. Dimana tempat terbaik buat cari data tentang chain crypto?
Beberapa website yang bisa kamu cek antara lain: DefiLlama, Token Terminal, DappRadar, Messari, CoinGecko, dan CoinMarketCap.
5. Apakah investasi di chain baru selalu menguntungkan?
Nggak juga. Potensinya besar, tapi risikonya juga tinggi. Kamu harus siap dengan kemungkinan rugi kalau project-nya ternyata gagal atau nggak berkembang sesuai harapan.